Selasa, 26 Februari 2013

PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINS TERPADU


Pendekatan Sains Terpadu

Istilah pembelajaran terpadu berasal dari kata “integrated teaching and learning” atau “integrated curriculum approach”. Konsep ini dikemukakan oleh John Dewey sebagai usaha untuk mengintegrasikan perkembangan dan pertumbuhan peserta didik dan kemampuan pengetahuannya. Dewey mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkugan dan pengalaman dalam kehidupannya. Sehubungan dengan itu, pendekatan pembelajaran terpadu membantu anak untuk belajar menghubungkan apa yang telah dan baru mereka pelajari.

TAKSONOMI RANAH PSIKOMOTOR


Ranah Psikomotor

Hasil belajar selain ranah kognitif dan afektif adalah ranah psikomotor. Menurut Davies (dalam Dimyati, 2009: 207), ranah psikomotor berhubungan dengan keterampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi badan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sudjana (1987: 54) menjelaskan bahwa hasil belajar dalam ranah psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan-keterampilan (skill), dan kemampuan bertindak individu.

Senin, 25 Februari 2013

HASIL BELAJAR AFEKTIF



RANAH AFEKTIF

Selain ranah kognitif, evaluasi pembelajaran juga dilakukan pada ranah afektif. Menurut Davies (dalam Dimyati, 2009: 205), ranah afektif berhubungan dengan perhatian, sikap, penghargaan, nilai-nilai, perasaan, dan emosi. Sumiati (2007: 215) menjelaskan bahwa tingkatan afektif ada lima, dari sederhana ke yang kompleks. Kelima tingkatan tersebut yaitu (1) kemauan menerima, (2) kemauan menanggapi, (3) berkeyakinan, (4) penerapan karya, dan (5) ketekunan dan ketelitian.

Senin, 18 Februari 2013

Teori Motivasi Belajar


Teori – Teori Motivasi

             Menurut Mc. Donald (dalam Djamarah, 2008: 148) yang mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu dapat berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Oleh karena seseorang mempunyai tujuan dalam aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan.

Teori Hasil Belajar


 Hasil Belajar

Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kegiatan belajar dapat berlangsung di mana-mana, misalnya di lingkungan keluarga, di sekolah dan di masyarakat, baik disadari maupun tidak disadari, disengaja atau tidak disengaja. Menurut Gagne (dalam Sumarno, 2011) hasil belajar merupakan kemampuan internal (kapabilitas) yang meliputi pengetahuan, ketermpilan dan sikap yang telah menjadi milik pribadi sesorang dan memungkinkan seseorang melakukan sesuatu.

Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok


Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok

Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills).

Minggu, 17 Februari 2013

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


Model Pembelajaran Tipe Student Team Achevement Division 
(STAD)
 Model pembelajaran STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkins. Tipe ini merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa utuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Pada proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan yang meliputi: 1) tahap penyajian materi, 2) tahap kegiatan kelompok, 3) tahap tes individual, 4) tahap penghitungan skor perkembangan , dan 5) tahap pemberian penghargaan kelompok (Slavin, 1995).

Minggu, 10 Februari 2013

AKTIVITAS BELAJAR SISWA


Konsep Aktifitas belajar Siswa

Adanya perubahan paradigma pendidikan saat ini menuntut dilakukannya perubahan proses pembelajaran di dalam kelas. Peran guru saat ini diarahkan untuk menjadi fasilitator yang dapat membantu siswa dalam belajar, bukan sekedar menyampaikan materi saja. Guru harus mampu melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajara secara optimal. Menurut Rusman (2011: 323) pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran, sehingga siswa mampu mengaktualisasikan kemampuannya di dalam dan di luar kelas.

Jumat, 08 Februari 2013

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW


Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Model pembelajaran jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diteraapkan untuk mengaktifkan siswa dalam pembeljaran. Menurut Rusman (2010: 217) pembelajaran kooperatif jigsaw adalah pembelajaran yang mengambil pola seperti gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Lie (dalam Rusman, 2010: 218) pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang. Kelompok yang dibentuk adalah kelompok heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.

TAKSONOMI BLOOM REVISI


TAKSONOMI BLOOM REVISI

Pada tahun 2001, Anderson dkk (dalam Widodo, 2006: 1) melakukan revisi terhadap taksonomi Bloom. Revisi ini perlu dilakukan untuk lebih bisa mengadopsi perkembangan dan temuan baru dalam dunia pendidikan. Taksonomi yang baru melakukan pemisahan yang tegas antara dimensi pengetahuan dengan dimensi proses kognitif. Pemisahan ini dilakukan sebab dimensi pengetahuan berbeda dari dimensi kognitif. Pengetahuan merupakan kata benda sedangkan proses kognitif merupakan kata kerja. Sejalan dengan pendapat tersebut, Rukmini (2008: 157) menjelaskan bahwa revisi taksonomi Bloom diajukan untuk melihat ke depan dan merespon tuntutan berkembangnya komunitas pendidikan, termasuk pada bagaimana anak-anak berkembang dan belajar serta bagaimana guru menyiapkan bahan ajar.

Contoh :