Minggu, 17 Februari 2013

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


Model Pembelajaran Tipe Student Team Achevement Division 
(STAD)
 Model pembelajaran STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkins. Tipe ini merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa utuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Pada proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan yang meliputi: 1) tahap penyajian materi, 2) tahap kegiatan kelompok, 3) tahap tes individual, 4) tahap penghitungan skor perkembangan , dan 5) tahap pemberian penghargaan kelompok (Slavin, 1995).
Tahap penyajian materi, yang mana guru memulai dengan menyampaikan indicator yang harus dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari. Dilanjutkan dengan memberikan persepsi dengan tujuan meningkatkan siswa terhadap materi prasarat yang telah dipelajarai, agar siswa dapat menghubungkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Mengenai teknik penyajian materi pelajaran dapat dilakukan secara klasikal ataupun melalui audiovisual. Lamanya presentasi dan berapankali harus dipresentasikan bergantung pda kekompleksan materi yang akan dibahas.
Dalam mengembangkan materi pelajaran perlu ditekankan hal-hal sebagai berikut:
  1. Mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelejari siswa dalam kelompok
  2. Menekakan bahwa belajar adalah memahami makna, dan bukan hapalan.
  3. Memberikan umpan balik sesering mungkin untuk mengontrol pemahaman siswa.
  4. Memberikan penjelasan mengapa jawaban pertanyaan itu benar atau salah.
  5. Beralih pada materi selanjutnya apabila siswa telah memahami permasalahan yang ada.
Tahap kerja kelompok, pada tahap ini setiap siswa diberi lembar tugas sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi tugas, saling membantu memberikanpenyelesaian agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang dibahas, dan satu lembar dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivator kegiatan setiap kelompok.
Tahap tes individu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah dicapai, diadakan tes secara individual mengenai materi yang telah dibahas. Skor perolehan individu ini didata dan diarsipkan, yang akan digunakan pada perhitungan perolehan skor kelompok.
Tahap perhitungan skor perkembangan individu, berdasarkan skor awal setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya. Perhitungan perkembangan skor individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya.
Tahap pemberian penghargaan kelompok, perkembangan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. Pemberian penghargaan diberikan berdasrkan perolehan skor rata-rata yang dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat dan kelompok super. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan pemberian penghargaan terhadap kelompok adalah sebagai berikut:
  1. Kelompok dengan skor rata-rata 15, sebagai kelompok baik
  2. Kelompok dengan skor rata-rata 20, sebagai kelompok hebat
  3. Kelompok dengan skor rata-rata 25, sebagai kelompok super.

Dalam tipe kooperatif STAD siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri atas laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui diskusi dan kuis.
Sintaks model Pembelajaran STAD  (Zaini dkk,2005:85) antara lain :
  1. Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen.
  2. Guru menyajikan pelajaran.
  3. Guru memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok
  4. Peserta didik yang bisa mengerjakan tugas/soal menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya sehingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
  5. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis/pertanyaan peserta didik tidak boleh saling membantu.
  6. Guru memberi penghargaan (rewards) kepada kelompok yang memiliki nilai/poin tertinggi.
  7. Guru memberikan evaluasi.
  8. Penutup.
Dalam STAD, penghargaan kelompok didasarkan atas skor yang didapatkan olehkelompok dan skor kelompok ini diperoleh dari peningkatan individu dalam setiap kuis.
Agar Lebih Mantap, Baca Juga Artikel Berikut Ini Ya...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Tinggalkan Pesan Ya....

Contoh :