Kamis, 07 Maret 2013

Pengaruh Gravitasi Terhadap Bumi


Pengaruh Gravitasi Terhadap Bumi

            Pada malam hari yang cerah tampak milyaran bintang dilangit berkedip-kedip. Ada yang tampak berwarna kemerah merahan dan ada yang berwarna kebiru-biruan. Diantara milyaran bintang yang ada dijagad raya ini matahari adalah bintang yang paling dekat dengan bumi.

            Di dalam tata surya, matahari adalah pusatnya. Semua planet (termasuk bumi), satelit, asteroid, dan komet bergerak mengelilingi matahari. Oleh karena kita berada di bumi (bumi sebagai titik acuan), maka tampak oleh mata kita seolah-olah matahari yang mengelilingi bumi. Gerakan tersebut dikenal dengan istilah gerak semu matahari
            Gerak benda-benda di dalam tatasurya dapat dideduksi dari hukum-hukum gerak dan hukum gravitasi universal. Kerangka dasar mengenai gravitasi adalah bahwa dua massa mengerahkan gaya terhadap satu sama lain. Bumi mengerahkan gaya terhadap matahari, matahari juga mengerahkan gaya terhadap bumi namun dengan arah yang berlawanan. Hal ini dapat dipikirkan sebagai sebuah interaki langsung antara dua partikel massa  yang dinamakan aksi-pada-suatu-jarak (action-at-a-distance), yakni partikel-partikel tersebut berinteraksi walaupun partikel-prtikel tersebut tidak bersentuhan.
            Dalam Tata Surya massa matahari lebih besar dari pada massa bumi dan benda-benda langit lainnya. Oleh karena gaya gravitasi sebanding dengan massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, maka gaya gravitasi matahari tarhadap bumi jauh lebih besar dari pada gaya gravitasi bumi terhadap matahari. Sehingga mengakibatkan bumi, planet-planet, dan benda langit lainnya tertarik ke arah matahari. Gaya tarik ini dikenal dengan gaya sentripetal yaitu gaya yang arahnya menuju pusat lingkaran, karena pada kasus ini bumi dan seluruh benda langit dalam tata surya bergerak megelilingi matahari.
            Dengan demikian, jika semua benda langit tertarik kearah matahari, berarti suatu saat bumi akan mendekati dan bahkan menabrak matahari? Untuk menjawab pertanyaan ini kpita dapat meninjau percobaan sederhana pada benda yang bergerak melingkar sebagai berikut. Misalkan kita memutar bandul seperti yang tampak pada gambar
Bandul akan berputar mengelilingi pusat O (titik dimana tali bandul kita pegang). Pada dasarnya bandul mengalami gaya tarik ke titik pusat O, yaitu tarikan dari tangan kita (gaya sentripetal). Akan tetapi, semakin besar gaya yang kita berikan terhadap bandul, justru menyebabkan putaran bandul semakin cepat. Bandul tetap bergerak dalam lintasan melingkar, tidak bergerak mendekati atau bahkan menabrak tangan kita.
Dengan demikian, selain gaya sentripetal, ada gaya lain yang bekerja pada bandul saat bergerak melingkar. Gaya tersebut besarnya harus sama dengan gaya sentripetal tetapi arahnya berlawanan. Dalam teori fisika gaya ini disebut sebagai gaya sentrifugal yaitu gaya yang arahnya keluar lingkaran dan dapat digambarkan sebagai berikut.      
Karena pengaruh kedua gaya inilah maka posisi bumi, bulan, planet-planet, asteroid, dan benda langit lainnya tetap berada pada lintasan edarnya (orbit) saat mengelilingi matahari. Belum pernah terjadi bahwa bumi beredar pada wilayah orbit mars & sebaliknya
Pengaruh Gaya Gravitasi Terhadap Bumi
Gaya gravitasi sangat berpengaruh pada bumi terutama pada air laut. Naik atau turunnya air laut diakibatkan oleh adanya gaya tarik matahari dan Bulan.Setiap saat, ketinggian air laut dapat diamati secara langsung. Peristiwa ini dalam fisika dikenal dengan istilah Pasang Surut Air Laut.
Apabila permukaan air laut naik dari keadaan normal disebut Pasang naik. Sedangkan apabila permukaan air laut turun atau lebih rendah dari keadaan normal disebut pasang surut.
Secara Fisis, peristiwa tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar di bawah ini. Pada saat bulan baru dan bulan purnama terjadi pasan naik dan pasang surut yang sebesar-besarnya karena bulan dan matahari terletak pada satu bidang.
Dari gambar dapat diamati bahwa permukaan air laut disekitar titik a dan c terjadi pasanng naik. Pasang naik di A lebih tinggi daripada di C. Sementara itu, disekitar titik b dan d terjadi pasang surut karena air mengalir ke a dan c.
Bumi berotasi 24 jam maka setelah ¼ hari bumi berputar ¼ lingkaran. Titik d bergeser ke titik terdekat bulan dan titik b bergeser ke titik terjauh. Sekarang b dan d mengalami pasang naik sedangkan titi a dan c mengalami pasang surut. Oleh karena itu, tempat-tempat dibumi dalam waktu sehari megalami 2 kali pasang naik dan 2 kali pasang surut.


Agar Lebih Mantap, Baca Juga Artikel Berikut Ini Ya...!!!

1 komentar:

  1. Dalam Tata Surya massa matahari lebih besar dari pada massa bumi dan benda-benda langit lainnya. Oleh karena gaya gravitasi sebanding dengan massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, maka gaya gravitasi matahari tarhadap bumi jauh lebih besar dari pada gaya gravitasi bumi terhadap matahari. Sehingga mengakibatkan bumi, planet-planet, dan benda langit lainnya tertarik ke arah matahari. Gaya tarik ini dikenal dengan gaya sentripetal yaitu gaya yang arahnya menuju pusat lingkaran, karena pada kasus ini bumi dan seluruh benda langit dalam tata surya bergerak megelilingi matahari.
    -------------------------------------------------------------


    Mandalajati Niskala 'berantitesis': "GAYA GRAVITASI BUKAN DITIMBULKAN OLEH ADANYA MASA PADA SEBUAH ZAT ATAU BENDA".
    Soal Gravitasi, banyak Para Akhli bertanya: “Bagaimana Jika Gaya Gravitasi Bumi Menghilang”?
    Menurut Mandalajati Niskala: “Pasti semua orang DENGAN MUDAH SEKALI dapat membayangkan sebuah keadaan yang akan terjadi jika Bumi kehilangan Gaya Gravitasi”.

    Menurut Mandalajati Niskala jika ada pertanyaan seperti itu, SEBENARNYA KURANG MENARIK.
    Mungkin tiga pertanyaan dari Mandalajati Niskala di bawah ini cukup menantang bagi orang-orang yang mau berpikir:
    1) BAGAIMANA TERJADINYA GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
    2) BAGAIMANA MENGHILANGKAN GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
    3) BAGAIMANA MEMBUAT GAYA GRAVITASI DI PLANET LAIN YG TIDAK MEMILIKI GAYA GRAVITASI?
    Pernyataan yang paling menarik dari Mandalajati Niskala sbb:
    1) Matahari tidak memiliki Gravitasi tapi memiliki ANTI GRAVITASI.
    2) Suhu di Inti Matahari SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN, padahal kata Para Akhli di seluruh Dunia suhu Inti Matahari LIMA BELAS JUTA DERAJAT CELCIUS.

    Saya mendapat penjelasan dari Mandalajati Niskala, namun tentu tidak akan saya jelaskan kembali disini.
    Yang pasti Filsuf Sunda Mandalajati Niskala memiliki semua jawaban tersebut secara tuntas.
    Selamat berfikir
    @Sandi Kaladia

    BalasHapus

Jangan Lupa Tinggalkan Pesan Ya....

Contoh :