Modalitas Belajar Siswa
Dalam
teori Quantum Teaching, DePorter dkk. (2004: 84) menjelaskan bahwa setiap siswa
memiliki modalitas belajar yang berbeda. Secara umum ada tiga modalitas belajar
siswa, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Menurut Bander dan Grinder
(dalam DePorter, 2004: 85), meskipun kebanyakan orang memiliki akses ke ketiga
modalitas tersebut, hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas
belajar yang berperan sebagai saringan untuk pembelajaran, pemrosesan, dan
komunikasi.
Masing
– masing modalitas atau gaya belajar tersebut ditandai dengan ciri-ciri
perilaku belajar tertentu, yang diuraikan sebagai berikut.
a.
Visual
Modalitas atau
gaya belajar ini mengakses citra visual, yang diciptakan atau diingat. Menurut
DePorter (2004: 85), seseorang yang sangat visual mungkin bercirikan (1)
teratur, (2) mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan, (3)
membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dan menangkap detail, mengingat apa
yang dilihat.
Senada dengan
pendapat tersebut, DePorter dan Hernacki (dalam Asrori, 2008: 222) menjelaskan
lebih rinci tentang perilaku belajar individu yang memiliki gaya belajar
visual, diantaranya yaitu: (1) lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada
apa yang didengar, (2) mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual, (3) sulit
menerima instruksi verbal sehingga seringkali minta instruksi secara tertulis,
(4) biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika
sedang belajar, (5) memiliki kemampuan mengeja huruf dengan baik, (6) merupakan
pembaca yang cepat dan tekun, (7) lebih suka membaca daripada dibacakan, (8)
mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik, (9) teliti dan rinci, (10)
mementingkan penampilan, (11) dalam memberikan respon selalu bersikap waspada,
(12) sering menjawab pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak”, (13) lebih
suka mendemonstrasikan daripada berpidato atau ceramah.
b.
Auditorial
Menurut
DePorter (2004: 85), modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata-kata
diciptakan maupun diingat. Seseorang yang sangat auditorial mempunyai ciri-ciri
(1) perhatiannya mudah terpecah, (2) berbicara dengan pola berirama, (3)
belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan bibir atau bersuara saat membaca, dan (4) berdialog
secara internal dan eksternal.
Secara
lebih rinci, DePorter dan Hernacki (dalam Asrori, 2008: 222) menjelaskan
tentang perilaku belajar individu yang memiliki gaya belajar auditif antara
lain sebagai berikut (1) senang membaca dengan suara keras, (2) lebih senang
mendengarkan daripada membaca, (3) sering berbicara sendiri ketika sedang
bekerja, (4) mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik, (5) mengalami
kesulitan untuk menuliskan sesuatu tetapi sangat pandai dalam menceritakannya,
(6) berbicara dalam irama yang terpola dengan baik, (7) berbicaranya fasih, (8)
lebih mudah belajar dengan mendengarkan yang mengingat apa yang didiskusikan
daripada yang dilihat, (9) senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu
dengan panjang lebar, (10) mengalami kesulitan belajar jika berhadapan dengan
tugas-tugas yang bersifat visual.
c.
Kinestetik
DePorter (2004:
85), menjelaskan bahwa modalitas belajar ini mengakses segala jenis gerak dan
emosi yang diciptakan atau diingat. Orang yang kinestetik memiliki ciri-ciri (1)
menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak bergerak, (2) belajar dengan
melakukan, menunjuk tulisan saat membaca, menanggapi secara fisik, (3)
mengingat sambil berjalan dan melihat.
DePorter dan
Hernacki (dalam Asrori, 2008: 223) menjelaskan bahwa individu yang memiliki
modalitas belajar kinestetik di tandai dengan ciri-ciri perilaku belajar
sebagai berikut (1) berbicara dengan perlahan, (2) menanggapi perhatian fisik,
(3) menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatiannya, (4) berdiri dekat
ketika sedang berbicara dengan orang lain, (5) belajar melalui praktek
langsung, (6) menghafal sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung, (7)
menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca, (8) senang menggunakan bahasa
tubuh, (9) tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama, (10)
pada umumnya tulisannya kurang bagus, (11) menyukai kegiatan atau permainan
yang menyibukkan secara fisik.
Agar Lebih Mantap, Baca Juga Artikel Berikut Ini Ya...!!!
Belajar dan Mengajar
Belajar dan Pembelajaran
gaya belajar
Mantab k,,,
BalasHapussemoga kami akan lebih termotivasi
share ilmunya banyak bermanfaat, trims
BalasHapus