Pengaruh Gravitasi Terhadap Bumi
Pada
malam hari yang cerah tampak milyaran bintang dilangit berkedip-kedip. Ada yang
tampak berwarna kemerah merahan dan ada yang berwarna kebiru-biruan. Diantara
milyaran bintang yang ada dijagad raya ini matahari adalah bintang yang paling
dekat dengan bumi.
Di dalam
tata surya, matahari adalah pusatnya. Semua planet
(termasuk bumi), satelit, asteroid, dan komet bergerak mengelilingi matahari.
Oleh karena kita berada di bumi (bumi sebagai titik acuan), maka tampak oleh
mata kita seolah-olah matahari yang mengelilingi bumi. Gerakan tersebut dikenal
dengan istilah gerak semu matahari
Gerak benda-benda di dalam
tatasurya dapat dideduksi dari hukum-hukum
gerak dan hukum gravitasi universal. Kerangka dasar mengenai gravitasi adalah
bahwa dua massa mengerahkan gaya terhadap satu sama lain. Bumi mengerahkan gaya
terhadap matahari, matahari juga mengerahkan gaya terhadap bumi namun dengan
arah yang berlawanan. Hal ini dapat dipikirkan sebagai sebuah interaki langsung
antara dua partikel massa yang dinamakan
aksi-pada-suatu-jarak (action-at-a-distance), yakni partikel-partikel tersebut
berinteraksi walaupun partikel-prtikel tersebut tidak bersentuhan.
Dalam Tata Surya massa matahari lebih besar dari pada massa
bumi dan benda-benda langit lainnya. Oleh karena gaya gravitasi sebanding
dengan massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, maka gaya
gravitasi matahari tarhadap bumi jauh lebih besar dari
pada gaya gravitasi bumi terhadap matahari. Sehingga mengakibatkan bumi,
planet-planet, dan benda langit lainnya tertarik ke arah matahari. Gaya tarik
ini dikenal dengan gaya sentripetal yaitu gaya yang arahnya menuju pusat
lingkaran, karena pada kasus ini bumi dan seluruh benda langit dalam tata surya
bergerak megelilingi matahari.
Dengan demikian, jika semua benda langit tertarik kearah
matahari, berarti suatu saat bumi akan mendekati dan bahkan menabrak matahari?
Untuk menjawab pertanyaan ini kpita dapat meninjau
percobaan sederhana pada benda yang bergerak melingkar sebagai berikut. Misalkan kita memutar bandul seperti yang tampak pada
gambar
Bandul akan berputar mengelilingi pusat O (titik dimana tali bandul kita
pegang). Pada
dasarnya bandul mengalami gaya tarik ke titik pusat O, yaitu tarikan dari
tangan kita (gaya sentripetal). Akan tetapi,
semakin besar gaya yang kita berikan terhadap bandul, justru menyebabkan
putaran bandul semakin cepat. Bandul tetap bergerak dalam lintasan melingkar,
tidak bergerak mendekati atau bahkan menabrak tangan kita.
Dengan
demikian, selain gaya sentripetal, ada gaya
lain yang bekerja pada bandul saat bergerak melingkar. Gaya tersebut besarnya
harus sama dengan gaya sentripetal tetapi arahnya
berlawanan. Dalam teori fisika gaya ini disebut sebagai gaya sentrifugal yaitu
gaya yang arahnya keluar lingkaran dan dapat digambarkan sebagai berikut.
Karena pengaruh kedua gaya inilah maka
posisi bumi, bulan, planet-planet, asteroid, dan benda
langit lainnya
tetap berada pada lintasan edarnya (orbit) saat mengelilingi
matahari. Belum pernah terjadi bahwa bumi beredar pada wilayah orbit mars &
sebaliknya
Pengaruh Gaya
Gravitasi Terhadap Bumi
Gaya gravitasi sangat
berpengaruh pada bumi terutama pada air laut. Naik atau turunnya
air laut diakibatkan oleh adanya gaya tarik matahari dan
Bulan.Setiap saat, ketinggian air laut dapat diamati secara langsung. Peristiwa
ini dalam fisika dikenal dengan istilah Pasang Surut Air Laut.
Apabila permukaan air
laut naik dari keadaan normal disebut Pasang naik. Sedangkan apabila permukaan
air laut turun atau lebih rendah dari keadaan normal disebut pasang surut.
Secara Fisis, peristiwa tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar
di bawah ini. Pada
saat bulan baru dan bulan purnama terjadi pasan naik dan pasang surut yang
sebesar-besarnya karena bulan dan matahari terletak pada satu bidang.
Dari gambar dapat diamati bahwa permukaan air
laut disekitar titik a dan c terjadi
pasanng naik. Pasang naik di A lebih tinggi daripada di C. Sementara itu,
disekitar titik b dan d terjadi
pasang surut karena air mengalir ke a dan c.
Bumi berotasi 24 jam
maka setelah ¼ hari bumi berputar ¼ lingkaran. Titik d bergeser ke titik terdekat
bulan dan titik b bergeser ke titik terjauh. Sekarang b dan d mengalami pasang
naik sedangkan titi a dan c mengalami pasang surut. Oleh karena itu,
tempat-tempat dibumi dalam waktu sehari megalami 2 kali pasang naik dan 2 kali
pasang surut.
Agar Lebih Mantap, Baca Juga Artikel Berikut Ini Ya...!!!
Dalam Tata Surya massa matahari lebih besar dari pada massa bumi dan benda-benda langit lainnya. Oleh karena gaya gravitasi sebanding dengan massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, maka gaya gravitasi matahari tarhadap bumi jauh lebih besar dari pada gaya gravitasi bumi terhadap matahari. Sehingga mengakibatkan bumi, planet-planet, dan benda langit lainnya tertarik ke arah matahari. Gaya tarik ini dikenal dengan gaya sentripetal yaitu gaya yang arahnya menuju pusat lingkaran, karena pada kasus ini bumi dan seluruh benda langit dalam tata surya bergerak megelilingi matahari.
BalasHapus-------------------------------------------------------------
Mandalajati Niskala 'berantitesis': "GAYA GRAVITASI BUKAN DITIMBULKAN OLEH ADANYA MASA PADA SEBUAH ZAT ATAU BENDA".
Soal Gravitasi, banyak Para Akhli bertanya: “Bagaimana Jika Gaya Gravitasi Bumi Menghilang”?
Menurut Mandalajati Niskala: “Pasti semua orang DENGAN MUDAH SEKALI dapat membayangkan sebuah keadaan yang akan terjadi jika Bumi kehilangan Gaya Gravitasi”.
Menurut Mandalajati Niskala jika ada pertanyaan seperti itu, SEBENARNYA KURANG MENARIK.
Mungkin tiga pertanyaan dari Mandalajati Niskala di bawah ini cukup menantang bagi orang-orang yang mau berpikir:
1) BAGAIMANA TERJADINYA GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
2) BAGAIMANA MENGHILANGKAN GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
3) BAGAIMANA MEMBUAT GAYA GRAVITASI DI PLANET LAIN YG TIDAK MEMILIKI GAYA GRAVITASI?
Pernyataan yang paling menarik dari Mandalajati Niskala sbb:
1) Matahari tidak memiliki Gravitasi tapi memiliki ANTI GRAVITASI.
2) Suhu di Inti Matahari SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN, padahal kata Para Akhli di seluruh Dunia suhu Inti Matahari LIMA BELAS JUTA DERAJAT CELCIUS.
Saya mendapat penjelasan dari Mandalajati Niskala, namun tentu tidak akan saya jelaskan kembali disini.
Yang pasti Filsuf Sunda Mandalajati Niskala memiliki semua jawaban tersebut secara tuntas.
Selamat berfikir
@Sandi Kaladia